Web Proxy internal dan Web Proxy External
1. Web Proxy Internal (Menggunakan MikroTik)
Definisi: Web proxy internal menggunakan fitur web proxy bawaan dari router MikroTik untuk menyaring, meng-cache, dan mengatur akses internet langsung dari router itu sendiri.
Fitur dan Fungsionalitas:
Transparent Proxy: Bisa memaksa HTTP trafik melalui proxy tanpa pengaturan manual di klien.
Caching: Menyimpan data yang sering diakses agar lebih cepat saat diakses ulang.
Kontrol Akses (Access Control): Bisa memblokir website tertentu menggunakan filter URL.
Logging: Mencatat trafik web pengguna.
Kelebihan:
Terintegrasi langsung dengan router.
Mudah dikonfigurasi untuk jaringan kecil sampai menengah.
Tidak memerlukan server tambahan.
Kekurangan:
Kinerja terbatas (tergantung spesifikasi router).
Tidak cocok untuk trafik besar atau skenario kompleks.
2. Web Proxy External (Menggunakan Ubuntu atau Server Lainnya)
Definisi: Menggunakan aplikasi pihak ketiga (misal: Squid Proxy di Ubuntu) yang dijalankan pada server terpisah untuk mengelola trafik web pengguna jaringan.
Fitur dan Fungsionalitas:
Advanced Caching dan manajemen bandwidth.
ACL (Access Control List) yang lebih canggih.
Autentikasi pengguna (LDAP, AD, dll).
SSL Interception (jika diperlukan).
Logging dan monitoring yang lebih detail.
Kelebihan:
Sangat fleksibel dan dapat disesuaikan.
Dapat menangani trafik lebih besar.
Cocok untuk lingkungan enterprise atau kampus.
Kekurangan:
Perlu konfigurasi dan pemeliharaan lebih rumit.
Membutuhkan server terpisah.
Komentar
Posting Komentar